Prabowo dan Sumbar

Prabowo saat Kampanye di Sumbar pada 2019

Oleh: Reviandi

Letnan Jenderal (Pur) TNI H Prabowo Subianto Djojohadikusumo, atau Prabowo. Nama yang begitu akrab di telinga masyarakat Sumatra Barat (Sumbar). Dua kali, Prabowo menang besar saat menjadi calon Presiden di Sumbar, menang telak. Pertama saat berpasangan dengan Hatta Rajasa 2014 dan kedua Ketika menggandeng Sandiaga Salahudin Uno 2019.

Kemenangan Prabowo itu juga sangat telak atas rival yang sama, Joko Widodo atau Jokowi. Yang membedakannya adalah pasangan Jokowi, Jusuf Kalla 2014 dan KH Ma’ruf Amin lima tahun berselang. Prabowo begitu membekas bagi masyarakat Sumbar, meski memiliki nama identik dengan Jawa, berakhiran huruf O, bahkan sampai nama belakangnya, Djojohadikusumo.

Kita rekap kembali suara Prabowo dalam Pilpres 2014. Pasangan calon Presiden dan wakil Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berhasil menang telak di Sumbar dengan 1.797.505 suara atau 76,9 persen. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya memperoleh 539.308 suara atau 23,1 persen. Padahal, JK adalah sumando orang Minang, karena istrinya Mufidah JK adalah orang Tanahdatar.

Lebih gila lagi pada Pilpres 2019. Prabowo-Sandi memperoleh suara 2.488.733 atau 85,95 persen. Sementara pasangan Jokowi-Amin mendapat 407.761 atau 14,05 persen saja. Segitu benarlah orang Sumbar menjagokan Prabowo dalam dua Pilpres sebelumnya. Itu pulalah yang masih menjadi misteri, berapa suara Prabowo saat Pilpreps 2024 mendatang. Pasangan Prabowo juga belum terkuak sampai kini.

Tapi, apakah benar Prabowo selalu memenangkan hati masyarakat Sumbar, tidak juga. Pada Pilpres 2009, Prabowo tak mendapatkan suara signifikan Ketika menjadi Cawapres mendampingi Megawati Soekarno Putri. Prabowo hanya mendapatkan 134.662 suara atau 5,9 persen. Jauh tertinggal dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono 828.155 suara (79,91 persen) dan  Jusuf Kalla-Wiranto 324.336 suara (14,2 persen).

Meski berasal dari seorang militer, Prabowo juga dikenal sebagai pengusaha dan politisi. Tak heran, hari ini dia dinobatkan sebagai Capres terkaya, dibandingkan dua lawannya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Berdasarkan data e-lhkpn per 31 Maret 2022 total harta kekayaan Prabowo Subianto sepanjang 2021 mencapai Rp 2,03 triliun.

Sementara dikutip dari e-lhkpn per 30 Maret 2022, total harta kekayaan Ganjar tercatat sebesar Rp 11,77 miliar. Sedangkan  data e-lhkpn per 31 Maret 2022 total harta kekayaan ex-Gubernur DKI Jakarta itu sepanjang 2021 mencapai Rp10,96 miliar. Artinya, Prabowo benar-benar mumpuni secara ekonomi dan tak perlu lagi mencari Cawapres yang harus diandalkan menjadi “bohir.” Berbeda dengan dua rivalnya yang harus mencari sumber pendanaan lain, termasuk mencari Cawapres yang tajir.

Lalu, apakah yang membuat masyarakat Sumbar begitu getol memilih Prabowo dalam dua edisi Pilpres terakhir? Sebagai perwira yang 28 tahun berkecimpung di dunia militer, Prabowo yang kini menginjak usia 71 tahun memang pas dicirikan sebagai idola orang Minang. Sebagai milier, Prabowo adalah sosok yang gagah berwibawa dan dapat diidentikkan dengan kata “takah” yang artinya sosok yang hebat.

Dengan kepemimpinannya sebagai Pangkostrad, Ketua Umum Partai Gerindra dan hari ini Menteri Pertahanan RI, Prabowo juga telah mewakili kata “tokoh” yang sangat diidolakan masyarakat Minang. Ketokohan menjadi ciri utama yang juga diinginkan masyarakat Sumbar dalam memilih calon pemimpin mereka, termasuk Presiden.

Dengan harta kekayaan mencapai Rp10 triliun lebih, Prabowo adalah jaminan yang bisa menggerakkan mesin partai dan simpatisan di Pilpres 2024. Hal itu telah dibuktikannya, meski kalah di Pilpres 2009, 2014 dan 2019, Prabowo masih mampu berdiri tegar. Bahkan hari ini memimpin perolehan hasil survei dari lembaga-lembaga kredibel nasional. Prabowo terus nasik, Ganjar mulai turun dan Anies stagnan. Setidaknya begitulah hasil survei yang terlihat sebulan terakhir.

Di Sumbar, seorang calon pemimpin memang harus memiliki kriteria tokoh, takah dan toke ini. Kalau ketokohan, takah atau perawakan dan toke adalah harta atau kekayaan. Benarlah adanya, jika membandingkan Prabowo dan Jokowi di dua Pilpres, Prabowo menang besar. Namun, pada Pilpres 2024, Prabowo mungkin akan tersaingi oleh Anies Baswedan di Sumbar. Anies mungkin kurang toke saja.

Pada akhir 2022 lalu, Anies Baswedan sudah lebih dahulu datang ke Sumbar dan berkeliling. Saat itu, partai yang menyatakan dukungan baru Partai NasDem saja. Sementara PKS dan Demokrat masih belum jelas. Jadilah Anies berkeliling dengan status calon Presiden pilihan Partai NasDem. Yang menyambut Anies awalnya dikabarkan akan banya, tapi ternyata standar saja. Bahkan kalah dari sambutan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

Nah, kedatangan Prabowo Subianto ke Sumbar ini memang sudah sangat lama dinantikan masyarakat. Terakhir, Prabowo ke Sumbar saat kampanye Pilpres 2019 lalu. Dia berhasil menghipnotis ratusan ribu warga berkumpul sejak dari kedatangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), sampai puncak kampanye di Cimpago, Purus, Kota Padang. Pada Pilkada 2020, Prabowo urung datang. Jagoan Gerindra Nasrul Abit-Indra Catri pun kalah.

Hari ini, Sabtu sampai Minggu (29-30/4), Prabowo Subianto kembali dijadwalkan berkunjung ke Sumbar. Berbeda dengan 2019, Prabowo tidak mengunjungi Kota Padang, melainkan hanya ke Kabupaten Tanahdatar. Kabupaten tua yang menjadi tonggak sejarah Minangkabau itu sendiri. Banyak agenda yang disiapkan untuk Menhan Prabowo di sana.

Prabowo akan menghadiri batagak galak Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor di Istano Basa Pagaruyung di Batusangkar. Menyerahkan 20 ambulans untuk 19 RSUD di Kabupaten dan Kota se-Sumbar dan RSUP M Djamil Padang. Menerima tokoh-tokoh masyarakat Sumbar dalam acara temu tokoh di Hotel Emersia dan malamnya temu kader Partai Gerindra di hotel yang sama.

Minggu (30/4), Prabowo akan menghadiri iven Pacu Kuda Open Race dan Tradisional di lapangan Dang Tuanku Bukik Gombak, Batusangkar. Pria yang hobi berkuda memelihara kuda ini juga akan menyerahkan hadiah kepada pemenang, sebelum kembali ke Jakarta melalui BIM. Kedatangan Prabowo itu akan menjadi catatan, apakah benar masih dirindukan dan disambut masyarakat Sumbar, atau tidak seperti tahun-tahun sebelumnya lagi.

Banyak yang menyebut, Prabowo tetap akan memenangkan suara Sumbar pada Pilpres nanti. Tapi, jumlah suaranya tidak akan sebanyak tahun 2014 dan 2019 lagi. Akan ada sedikit penurunan, karena sikap Prabowo yang bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dan menerima ajakan menjadi Menteri. Pasukan yang kontra, kabarnya menyeberang ke rival Prabowo. Tapi yang loyal sepakat, Prabowo menerima itu sebagai bukti rekonsiliasi nasional dan demi mempertahankan keutuhan bangsa yang pecah karena Pilpres.

Presiden Amerika Serikat (AS) ke-26 Franklin D. Roosevelt pernah mengatakan, “Tugas pemimpin negara ialah membujuk, memimpin, berkorban, serta selalu mengajari rakyat. Tugasnya yang terpenting adalah mendidik.” Kita tahu, Prabowo adalah seorang pendidik yang baik. Semoga juga akan menjadi pemimpin yang baik. Gusdur pernah menyebutnya sebagai orang paling jujur. (Wartawan Utama)