IKM Mendunia di Tangan Andre Rosiade

Andre Rosiade dan IKM bagi-bagi rendang di Indonesia-Japan Friendship Festival (IJFF) 2025 di Tokyo (Foto-Ahmad Toriq/detik.com)

Oleh: Reviandi

Ikatan Keluarga Minang (IKM) semakin dikenal luas, dan kini layak disebut sebagai organisasi perantau Minang paling menonjol di Indonesia. Bahkan untuk organisasi perantau dari semua daerah se-Indonesia. Popularitas dan kekuatannya melonjak sejak dikomandoi Andre Rosiade, anggota DPR RI dari Dapil Sumbar 1, yang membawa spirit baru dalam menyatukan dan menggerakkan para perantau Minang di mana pun berada.

Bukan hanya di ibu kota, geliat IKM kini terasa di hampir semua provinsi. Di banyak daerah, DPW IKM menunjukkan kehidupan baru yang lebih solid, aktif, dan penuh energi. Pelantikan DPW IKM Provinsi Bengkulu yang meriah dihadiri Gubernur Bengkulu, Kapolda, dan Forkopimda menggambarkan bagaimana IKM di era Andre semakin diperhitungkan sebagai kekuatan sosial dan budaya.

Dalam satu tahun terakhir, Andre membawa IKM melampaui sekat-sekat geografis. Ternate, Maluku Utara (Malut), menjadi salah satu titik yang ia sambangi untuk membangkitkan gairah organisasi. Tak hanya itu, Papua juga dijelajahinya. Di Wamena, IKM mengirimkan bantuan untuk para korban kerusuhan. Langkah nyata yang menunjukkan bahwa IKM hadir di tempat-tempat yang membutuhkan, tidak peduli seberapa jauh jaraknya dari ranah Minang.

Di Provinsi Bali pun hal yang sama terjadi. Ketika banjir melanda, Andre turun langsung bersama IKM untuk memberikan bantuan kepada korban. Gerak cepat seperti ini membuat IKM semakin dekat dengan denyut kehidupan perantau, sekaligus memperkuat citra bahwa organisasi ini benar-benar hadir untuk membantu, bukan hanya berkegiatan seremonial.

Di Kepulauan Riau (Kepri), Andre juga terus mengibarkan bendera IKM. Apalagi begitu banyak perantau Minang di Batam dan pulau-pulau lain di sana. Setidaknya, sudah dua kali Andre mendatangi Kepri bertemu para perantau Minang. Sekali waktu di Batam, terakhir di Tanjung Pinang. Begitu antusias perantau bertemu “presiden” orang Minang ini.

Gaung IKM kini menembus batas negara. Jepang menjadi saksi ketika IKM memecahkan rekor dunia memasak marandang 200 Kg di Tokyo. Sebuah aksi budaya spektakuler yang berhasil membawa kuliner Minang ke panggung internasional dengan cara yang mengesankan. Tidak ada organisasi perantau lain yang mampu menghadirkan gebrakan sebesar ini.

Dan gebrakan itu belum berhenti. Tahun depan, IKM bersiap menciptakan rekor dunia baru, merandang 20–30 ton secara serentak di seluruh Indonesia. Sebuah visi besar yang hanya bisa diwujudkan oleh organisasi yang solid dan pemimpin yang berani mengambil langkah-langkah besar.

Keberhasilan IKM hari ini tidak lahir dari angan-angan besar semata. Andre Rosiade merangkul semua lapisan, tokoh nasional berdarah Minang, mereka yang terikat perkawinan dengan orang Minang, sampai tokoh-tokoh lokal di provinsi dan kabupaten/kota. Jaringan inilah yang menjadi mesin penggerak kebangkitan IKM.

Program “pulang basamo” dengan ratusan bus selama tiga tahun berturut-turut hanyalah satu dari banyak bentuk perhatian Andre Rosiade dan IKM terhadap perantau. Lebih dari itu, organisasi ini menjadi ruang perlindungan, wadah kebersamaan, dan tempat kembali ketika para perantau membutuhkan bantuan. Apalagi jumlah perantau Minang konon lebih besar daripada yang tinggal di ranah—menjadikan IKM sebagai simpul penting diaspora Minangkabau.

Hari ini satu hal semakin terang, IKM benar-benar mendunia di tangan Andre Rosiade. Dari Sabang sampai Merauke, dari Tokyo hingga Bali dan Wamena, gaung IKM menguat dan mengharumkan nama Minang. Semoga organisasi ini terus berkembang, terus membantu, dan terus menjadi kebanggaan urang awak di manapun berada. (Pengurus DPP IKM, asli Maninjau)