Utang Prabowo pada Sumbar

Menhan Prabowo saat menyapa warga yang hadir dalam alem pacu kuda di Tanahdatar. (Foto:Fananda Arianaga/Humas Tanahdatar)

Oleh: Reviandi

Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mengunjungi Sumatra Barat, Sabtu dan Minggu (29-30/4/2023). Prabowo dan tim mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekitar pukul 10.30 WIB. Ribuan orang menunggu kedatangan mantan calon Presiden (Capres) tahun 2014 dan 2019 itu.

Prabowo tak keluar dari VIP BIM, melainkan dari kedatangan biasa. Bukan karena ingin menjadi bukan orang penting, VIP BIM memang sedang direhab dan tidak bisa digunakan untuk beberapa waktu ke depan. Dari mobil Alphard yang ditumpanginya, Prabowo menyapa semua yang hadir menyambutnya. Dia bukan datang sebagai Capres, tapi Menhan dan Ketum Gerindra.

Memang, jika dibandingkan yang menyambutnya pada kampanye 2019 lalu, jumlah itu jauh lebih sedikit. Namun, status kedatangan bukan sebagai seorang Capres, dan bandara pun sepertinya sangat membatasi orang yang masuk. Maklum, sisa-sisa pandemi Covid-19 masih ada dan batasaan-batasan itu masih diperlakukan.

Prabowo sebenarnya punya dua agenda besar di Sumbar yang berada di Kabupaten Tanahdatar. Pertama menghadari palewaan gala Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor dan kedua membuka alek pacu kuda di Gelanggang Bukik Gombak, Batusangkar. Namun, bukan tokoh namanya kalau main langsung-langsung saja ke tempat tujuan.

Dari BIM, Prabowo diarak ribuan pendukungnya ke Pangkalan Udara (Lanud) Tabing Padang. Memang, suasanya kemacetan karena iring-iringan yang banyak sempat terjadi, meski tak terlalu lama dan memacetkan. Prabowo hanya “transit” di Padang dan terbang menaiki helikopter dari Lanud Tabing ke GOR Gumarang Batusangkar, Tanahdatar.

Sekitar 20 menit mengudara, Prabowo dan Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade sudah mendarat di lapangan sepakbola Gumbarang Tanahdatar. Prabowo disambut Bupati Tanahdatar Eka Putra dan rombongan dan dibawa ke Gedung Indo Jolito, Rumah Dinas Bupati. Prabowo yang awalnya memakai baju krem muda ala Gerindra, bersalin memakai baju adat Minangkabau berwarna hitam, berselempang kain sarung dan berpeci hitam.

Dari Indo Jolito, Prabowo menjadi sopir mengantarkan Afriansyah Noor dan Bupati Eka Putra ke Istano Basa Pagaruyung. Kendaraan yang digunakan Prabowo adalah mobil Pindad Maung. Banyak yang mengira mobil berwarna hijau militer itu adalah Hummer, karena penampakannya yang sedikit mirip. Padahal itu adalah  kendaraan taktis rantis ringan tempur jarak dekat modular 4×4 yang diproduksi PT Pindad.

Di Istano Basa Pagaruyung, Prabowo mengungkapkan kecintaannya kepada masyarakat Sumbar. Bagaimana dia dan ayahnya Soemitro Djojohadikoesoemo pernah tinggal cukup lama di Sumbar. Saat terjadinya peristiwa-peristiwa pengoreksian masyarakat Minangkabau terhadap kebijakan pemerintah pusat. Banyak cerita Prabowo soal Sumbar ini.

Keluar dari Istano Basa Pagaruyung dan diteriakkan ribuan orang sebagai calon Presiden, Prabowo juga menyerahkan 20 unit ambulans untuk 19 RSUD Kabupaten dan Kota di Sumbar, dan satu unit untuk RSUP M Djamil Padang. Prabowo menyebut sebagai “cicilan” utangnya kepada Sumbar, karena ambulans pasti sangat diperlukan. Dia juga menambah “utang” lagi dengan berjanji akan membangun sekolah berkualitas di Sumbar.

Padat sangat agenda Prabowo di Tanahdatar. Usai dari Istano Basa Pagaruyung malewakan gala Afriansyah Noor Dt Rajo Basa, Prabowo istirahat sebentar di Emersia Hotel Batusangkar. Satu-satunya hotel berbintang di luak nan tuo. Di sana, ada dua agenda Prabowo yang disiapkan oleh tuan rumah, Ketua DPC Gerindra Tanahdatar Ronny Mulyadi Dt Bungsu dan tim.

Acara pertama sekitar pukul 16.30 dimulai. Awalnya memang, dijadwalkan sekitar pukul 15.30. Prabowo harus menundanya, katanya ada panggilan mendadak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan via media zoom. Di ballroom Emersia, Prabowo sudah ditunggu puluhan tokoh masyarakat lintas organisasi. Mulai dari tokoh agama, adat, akademisi, media, dan organisasi kemasyarakat lainnya.

Prabowo datang dan menyapa serta menyalami seluruh yang ada di ruangan. Sebuah momen yang mungkin tak pernah disangka-sangka peserta yang hadir. Ulama besar Sumbar Buya Masoed Abidin menjadi orang yang pertama disapa dan dipeluk Prabowo. Kata Prabowo, dia paling takut dengan ulama dan juga wartawan. Jadi, dia tak akan bicara macam-macam, karena di dalam ruangan penuh dengan wartawan.

Seloroh takut terhadap terhadap ulama dan wartawan Prabowo ini memang membuat suasana lebih ceria. Namun, apa yang disampaikan Prabowo yang katanya sudah dirangkumnya dalam buku “Paradoks Indonesia, Negara Kaya tapi Masih Banyak Rakyat Hidup Miskin” sangat berkesan bagi peserta yang hadir. Mereka juga satu per satu dibagikan buku buah pikiran Prabowo dan akan dijalankan saat menjadi Presiden Indonesia nanti.

Yang paling menarik saat Prabowo bersama lintas tokoh Sumbar itu adalah, pengakuan bahwa keluarganya sangat dekat dengan tokoh-tokoh Minangkabau yang menjadi founding father Indonesia seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, M Natsir sampai sastrawan Sutan Takdir Alisyahbana. Prabowo bahkan menyebut, kakeknya Margono Djojohadikoesoemo pernah jadi Sekretaris Mohammad Hatta. Bapaknya Soemitro Djojohadikoesoemo sempat jadi asisten Sutan Sjahrir.

Usai bersama para tokoh-tokoh Sumbar, Prabowo menyapa ratusan kader Partai Gerindra malamnya. Di sana, Prabowo begitu tenang. Raut muka senangnya nampak sekali, meski panitia “lupa” menyajikan kopi di podium pidatonyo. Prabowo berulang-ulang menyebut kesetiaan terhadap bangsa dan negara dan kesetiaan terhadap partai politik yang mereka bangun.

Memang, tak ada nama yang disindir oleh Prabowo dalam acara temu kader itu. Namun, banyak yang menduga-duga, Prabowo menyebut itu bertepatan dengan keluarnya Sandiaga Uno dari Gerindra dan merapat ke PPP. Sampai akhir pidatonya, Prabowo tak sedikitpun menyebut nama Sandi. Orang lokal Sumbar dan Tanahdatar juga menerjemahkanya dengan bergabungnya Wakil Bupati Tanahdatar Richi Aprian ke Partai NasDem. Padahal dia diusung Partai Gerindra dan menjabat Bendahara DPC Gerindra Tanahdatar.

Istirahat semalam di Emersia Hotel. Sekitar pukul 10.30 WIB, Prabowo, Andre Rosiade dan tim kembali ke Indo Jolito. Di sana, Prabowo disuguhi kopi dan banyak penganan tradisional Minangkabau. Prabowo begitu ceria bahkan katanya sampai kembali menyatakan koalisi Demokrat-Gerindra di Tanahdatar jangan sampai pecah. Meski mungkin calon wakil Bupatinya bukan lagi yang sama.

Sebagai seorang pencinta binatang, utamanya kuda, Prabowo diminta membuka acara pacu kuda di Dang Tuangku Bukit Gombak. Sempat berkeliling gelanggang pacu kuda menggunakan mobil Pindad Maung. Prabowo menyapa puluhan ribu warga yang hadir di lapangan itu. Teriakan  Prabowo Presiden menggema dari seluruh sisi stadion. Ini adalah penutup kunjungan Prabowo ke Sumbar dan langsung menuju Stadion Gumarang Tanah Datar untuk menaiki helikopter menuju BIM sekitar pukul 14.30 WIB.

Prabowo telah mendarat dengan selamat di Jakarta dan kembali memulai aktivitasnya sebagai Menhan, Ketum Gerindra dan sebagainya. Sumbar kembali telah didatangi, dan tentu berharap akan tetap menjadi lumbung suara 2024. Prabowo menyebut rakyat Sumbar adalah rakyat setia. Ada sebuah ucapan Prabowo yang cukup sering kita dengar, “Kita percaya kebenaran selalu menang. Itu ajaran semua agama di dunia.” Ini juga berkali-kali diucapkannya di Tanahdatar, luak nan tuo, puncak peradaban Minangkabau. Silahkan terjemahkan sendiri. (Wartawan Utama)