3 Pemuda Solsel Menuju Senayan

Oleh: Reviandi

Ada beberapa hal menarik saat kita mengulik-ulik bakal calon anggota DPR RI yang didaftarkan partai politik ke KPU RI. Di Sumbar, hampir semua incumbent kembali bertarung mengarungi Pemilu Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024. Informasinya, hanya Asli Chaidir dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak didaftarkan lagi dan digantikan anaknya Mori Dean.

Satu hal yang menarik, komposisi Bacaleg yang diajukan Gerindra, Golkar dan NasDem di Sumbar 1 yang terdiri dari Padang, Padangpanjang, Tanahdatar Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Solok, Kota Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai. Namun, jika difokuskan kepada Solok Selatan, maka berpeluang terjadi “perang” kecil-kecilan di kabupaten pemekaran itu.

Sebagaimana direlis KPU Solsel, daftar pemilih sementara (DPS) Pemilu 2024 sebanyak 130.338 orang. Jumlah itu naik dibandingkan dengan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 yang hanya 114.191 orang karena adanya pemilih baru dan pindah memilih. Terdiri dari pemilih laki-laki 65.705 orang dan perempuan 64.683 orang dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) 598.

Dengan jumlah pemilih yang “hanya” 130 ribuan itu, tiga orang pemuda Solsel berebut kursi DPR RI. Mereka adalah anggota DPRD Sumbar dari NasDem Irwan Afriadi yang dikenal dengan nama Irwan Sangir. Lalu ada Ketua DPRD Solsel dari Golkar Zigo Rolanda dan Wakil Ketua DPRD Solsel dari Gerindra Armen Syahjohan.

Entah apa yang membuat tiga lelaki yang masih muda ini ini bertarung menuju Senayan, ketimbang tetap di DPRD Solsel atau Sumbar. Karena, suara yang harus mereka cari untuk duduk ke DPR RI tidak main-main. Angka 50 ribu suara saja, belum tentu mereka bisa naik. Apalagi, ketiganya berada di partai-partai yang memiliki incumbent DPR Dapil 1.

Kita lihat yang pertama Irwan Afriadi, wakil Ketua DPW Partai NasDem Sumbar. Dua periode di DPRD Sumbar, Irwan telah didaftarkan partainya menuju DPR RI. Dengan suara yang didapat pada Pemilu 2019 hanya 11.408, Irwan setidaknya harus mengalahkan incumbent Lisda Hendrajoni yang mengantongi 37.326 suara. Memang ini tak dapat dibandingkan begitu saja, Lisda bertarung di 11 Kabupaten Kota, sementara Irwan hanya di Solok, Solok Selatan dan Kota Solok.

Zigo Rolanda yang menjadi Ketua DPRD Solsel saat ini malah jauh lebih kecil lagi. Dia hanya mendapatkan 2.492 suara pada Pemilu 2019 dari Dapil Solsel 1 yang terdiri dari Kecamatan Sangir saja. Pemilih yang diperebutkan hanya 35.114 saja. 2024, Zigo harus berjuang mengalahkan incumbent dari Partai Golkar Darul Siska Sumbar yang mendapatkan 26.920 suara.

Mungkin, tugas yang sebenarnya tidak terlalu berat baginya. Karena, sang ayah Khairunnas saat maju ke DPRD Sumbar 2019 mengantongi suara 21.023 dari Dapil yang sama dengan Irwan Sangir. Apalagi, saat ini, Khairunnas menjadi Bupati Solsel usai terpilih pada Pilkada 2020.

Sementara bagi Harmen Syahjohan, bertarung di Dapil Solsel 3 DPRD Solsel pada 2019 telah memberikannya 2.492 suara dari Dapil yang terdiri dari Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Pauh Duo. Muaro Labuah di Kecamatan Sungai Pagu, disebut-sebut menjadi basis utama Harmen. Bahkan adiknya Mario Syahjohan juga menjadi anggota DPRD Sumbar 2019 dengan 15.518 suara.

Berbeda dengan Irwan dan Zigo yang memiliki incumbent yang suaranya tak sampai 50 ribuan, Harmen mungkin agak berat. Dia harus menantang incumbent Partai Gerindra yang dapat disebut “raksasa” di Dapil Sumbar 1. Mereka adalah Andre Rosiade dengan 133.994 suara dan  Suir Syam 51.556 suara. Andre mungkin bukan tandingan Harmen, tapi mencoba peruntungan di kursi kedua atau ketiga masih bisa diharapkan.

Nah, baik Irwan, Zigo dan Harmen, selain mengalahkan para incumbent di Dapil mereka, juga harus berjibaku satu sama lain. Konon, ketiganya memiliki latar belakang keluarga yang sangat kuat di Solsel. Bahkan punya “kapling” tersendiri sejak beberapa Pemilu atau Pilkada sebelumnya. 130 ribuan pemilih ini, bisa saja terbagi tiga oleh tiga pemuda “berbahaya” dari Solsel ini.

Bagi Irwan, naik ke DPR RI mungkin sebuah keniscayaan, karena sudah dua periode di DPRD Sumbar. Meski masih berumur sekitar 40-an dan dapat dikatakan masih muda, Irwan sebenarnya adalah politisi senior. Sebelum maju ke DPRD Sumbar 2014 dari NasDem, Irwan disebut-sebut juga pernah menjadi kader partai lain. Kini, dia juga lumayan dikenal sebagai kader utama NasDem.

Sebagai orang yang cukup lama berpolitik, kini Irwan tidak hanya menjual namanya sendiri di 11 Kabupaten dan Kota di Sumbar 1. Dia juga membawa nama Capres Partai NasDem Anies Baswedan. Tentunya, selain memaksimalkan suara Solsel atau Solok Raya, Irwan juga harus berjuang di daerah lain. Karena lawan-lawannya yang berat di Sumbar 1.

Harmen Syahjohan juga harus naik kelas ke DPR RI, kalau ke DPRD Sumbar dia akan bentrok dengan adik kandungnya Mario. Mario baru satu periode di DPRD Sumbar, dan rasanya belum layak naik kelas. Karena itulah, Harmen “melompati” satu tingkatan ke DPR RI. Meski dia sadar, sebagai Ketua DPC Gerindra Solsel, harus bekerja ekstra keras untuk meraup suara lebih dari 50 ribu di Sumbar 1.

Harmen agak beririsan suara dengan Irwan Sangir di Muaro Labuah dan sekitarnya. Percobaan naik kelas Harmen ini akan bersentuhan dengan suara dari kader NasDem itu. Pastinya, permintaan Harmen ke DPR RI yang pernah disampaikanya dalam Rakerda Gerindra Sumbar tahun 2022 lalu bukan main-main. Kalau tak mendapatkan kursi, tak akan mau Harmen maju ke Senayan melawan rival-rival super berat.

Hal yang mungkin bisa menguntungkan Harmen adalah, partainya sudah memastikan kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden. Yang akan menambah peluang Harmen mendapatkan banyak suara, apalagi partainya dianggap bisa kembali memenangkan Pemilu di Sumbar dan mayoritas Kabupaten dan Kota lainnya di Sumbar.

Bagi Zigo Rolanda, ini adalah pencalonannya yang “zig-zag” di politik. Tahun 2014, Zigo masuk ke DPRD Sumbar dari Partai Golkar di umur yang baru genap 21 tahun. Bahkan, dia sempat dipertanyakan, karena secara usia dianggap belum cukup umur untuk DPRD Sumbar. Sempat ada polemik, namun Zigo tetap dilantik sampai 2019. 2019 dia menuju DPRD Solsel, sementara sang ayah Khairunnas yang menjadi Ketua DPRD Solsel menuju DPRD Sumbar.

Bagi Zigo yang sekarang menjadi Ketua DPD Golkar Solsel dan Khairunnas sebagai Ketua DPD Golkar Sumbar, naik kelas ke DPR RI mungbisa jadi masuk akal. Meski, Zigo akan fokus memaksimalkan suara Solsel bersaing dengan Irwan dan Harmen. Zigo, lebih maksimal menggarap Kecamatan Sangir yang punya pemilih terbanyak. Sementara dengan bantuan sang ayah, tentu bisa merangkul potensi semua suara Solsel.

Pun demikian, Zigo harus berjuang keras juga melawan jagoan-jagoan Partai Golkar yang mungkin saja lebih hebat dari tahun 2019 lalu. Apalagi, Golkar hari ini bisa saja menjadi pendukung Prabowo yang punya basis di Sumbar. Jika terjadi, akan menambah peluang Zigo. Namun kalau mengarah ke Ganjar, akan tidak banyak yang bisa diharapkan Zigo.

Irwan, Zigo dan Harmen, tiga pemuda yang sedang menaruh harapan ke Senayan untuk membanggakan masyarakat Solsel. Semoga bisa memaksimalkan potensi, tanpa harus merusak demokrasi. Tanpa harus melakukan hal-hal yang merugikan Solsel dan masyarakatnya. Kembalilah dengar apa yang dikatakan Tan Malaka, “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.” Kemewahan yang harus dipertahankan tiga pemuda dari Solsel. (Wartawan Utama)