Ganjar “Beraksi” di Sumbar

Ganjar Pranowo

Oleh: Reviandi

Saya tidak tahu apakah ini hanya fenomena di media, atau memang tim Ganjar Pranowo sedang “ekspansi” ke Sumatra Barat (Sumbar). Provinsi yang sebenarnya sudah hampir dipastikan tak akan menjadi penyumbang suara signifikan baginya pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Seperti yang terjadi pada pendahulunya, Joko Widodo (Jokowi).

Apa persamaan Ganjar dan Jokowi? Ya sama-sama diusung oleh PDI Perjuangan. Partai yang begitu susah berkembang di Sumbar, meski diketuai oleh Megawati Soekarnoputri yang ibunya merupakan urang awak. Bahkan, almarhum suaminya Taufik Kiemas juga cukup dekat dengan Sumbar dan pernah mendapatkan gala dari Pagaruyung di Tanahdatar.

Tapi, selama beberapa waktu terakhir, wajah Ganjar cukup banyak menghiasi sudut Kota Padang dan Sumbar. Warna identik merah dan hitam, tercermin dari baliho atau billboard Ganjar dan PDIP. Ganjar hampir selalu didampingi Ketua DPD PDIP Sumbar Alex Indra Lukman atau Ketua DPC PDIP Kota Padang Albert Hendra Lukman. Keduanya memang adik-kakak yang begitu kental dengan PDIP.

Belakangan, selain alat peraganya yang tersebar, Ganjar mulai muncul dengan aksi-aksi sosial relawannya. Banyak ragamnya, seperti Sukarelawan Orang Muda Ganjar (OMG), Santri Dukung Ganjar (SDG), apilikasi online pendukung Ganjar dan lainnya. Tidak hanya di Kota Padang, Ganjar juga telah sampai ke Kabupaten dan Kota.

Seperti saat mengadakan mengadakan sosialisasi kehidupan sehat dan bersih kepada warga Desa Sungai Nanam, Kelurahan Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Korwil OMG Sumbar Muhammad Fajri mengatakan mereka menyasar warga setempat yang mayoritas bekerja sebagai petani di Solok.

Sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat. Total ada puluhan warga yang hadir dalam kegiatan ini. Sosialisasi ini sebagai bentuk kepedulian OMG Sumbar kepada masyarakat. Dia pun menyampaikan alasan utama mereka melakukan sosialisasi PHBS, karena Kabupaten Solok memiliki angka stunting yang sangat tinggi.

Lalu ada Santri Dukung Ganjar (SDG) yang menggelar kegiatan sosial dan menebar manfaat kepada masyarakat. Mereka menjalin silaturahmi ke Ponpes Tahfiz Al-Quran Ar-Rahman yang ada di Jalan Tabek Batu, Kelurahan Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Padang.

Fikri selaku Korwil SDG Sumbar mengatakan, kehadiran mereka untuk memberi bantuan berupa semen untuk menunjang pembangunan ponpes. Sebagai wujud nyata kepedulian dalam meningkatkan kesejahteraan para santri. Mengaku terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo yang memang dikenal dekat dan peduli dengan para santri.

Menurut Fikri, kehadiran mereka mendapat sambutan yang positif dari santri dan warga setempat.Pihaknya pun berkomitmen untuk terus menebarkan kebaikan dengan menjalin silaturahmi dan memenuhi kebutuhan para santri yang ada di Sumbar.

Pada kesempatan itu, mereka turut memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo, bacapres dari PDIP yang didukung menjadi Presiden Indonesia pada 2024. “Alhamdulillah, sambutan dari para santri dan warga cukup baik terhadap kegiatan kami,” kata dia.

Setidaknya, dua agenda itu sudah mulai tampil di Sumbar, agenda yang dulunya memang sangat jarang. Kecuali saat ada yang mengklaim sejumlah ulama di Sumbar menyebut Gubernur Jawa Tengah ganjar Pranowo merupakan sosok pemimpin yang sederhana, bersahaja, jujur, dan mengerti aspirasi masyarakat bawah.

Hal itu diungkapkan Fuazi Bahar dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) yang menyebut Ganjar sebagai sosok Capres ideal 2024. “Sosoknya yang sederhana, bersahaja, dan mengerti masyarakat bawah ini sudah terlihat pada diri Ganjar sejak di legislatif hingga kini saat menjadi Gubernur Jawa Tengah,” kata Fauzi Bahar, Selasa (6/9/2022) lalu.

Ulama-ulama di Sumbar itu disebut berkumpul dan bersepakat untuk mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres. Meskipun, sehari setelah itu, banyak yang membantah ikut acara itu karena untuk mendukung Ganjar. Tapi karena diundang sebagai ulama dalam satu kegiatan. Mereka juga membantah mendukung Ganjar saat itu.

Hal itu mungkin benar, karena Fauzi Bahar sekarang sudah menjadi calon anggota DPR RI dari Partai NasDem. Pastinya, Fauzi tidak mendukung Ganjar, melainkan calon yang didukung partainya, Anies Rasyid Baswedan. Banyak yang menyebut, Fauzi tidak konsisten, karena sebelumnya “mendukung” Ganjar. Namun, Fauzi dan tim lekas menyebut, sejak awal memang mendukung Anies. Kalau dia tak mendukung Anies, mastinya NasDem tidak akan meloloskan mantan Wali Kota Padang dua periode itu sebagai Bacaleg NasDem.

Nah, dengan berbagai kegiatan Ganjar, termasuk klaim sejumlah anak muda dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar yang mendeklarasikan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo. Sejumlah anak muda tersebut mengatasnamakan dirinya sebagai Ganjar Milenial Sumbar. Ketua Ganjar Milenial Sumbar Pandu Putra Utama mengatakan, gerakan ini terdiri dari para anak muda yang memiliki latar belakang yang berbeda, mulai dari aktivis sosial, lingkungan dan pengiat media sosial di Sumbar.

Dari sana sebenarnya terlihat, para pendukung Ganjar ini masih parsial atau terpisah dari golongan pemuda atau penggiat media sosial saja. Belum terstruktur dari partai politik pengusung, seperti halnya Prabowo Subianto dengan Gerindra dan Anies Baswedan dengan NasDem-nya. Ganjar masih didukung secara “malu-malu” oleh kader partai yang mendukungnya.

Para politisi yang partainya mendukung Ganjar memang sedang dilema dalam menentukan cara mereka membangun citra Ganjar. Kalau terlalu terang benderang, tentu akan membuat nasib mereka sama dengan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin 2019 lalu. Banyak partai politik yang tumbang, namun yang mendukung Prabowo-Sandiaga rata-rata menguasai DPRD di Sumbar.

Tim PDIP ataupun Tim Ganjar tetap harus bekerja keras, bila masih ingin Ganjar mendapatkan dukungan yang kuat di Sumbar. Meski jumlah penduduk atau pemilih Sumbar tak ada sekuku-kukunya pendukungnya di Pulau Jawa atau Indonesia bagian Timur. PDIP dan Timses Ganjar harus kembali memastikan, cara-cara yang pas untuk mendapatkan suara yang baik. Jangan kembali mengulang kegagalan Jokowi 2014 dan 2019 yang tidak sampai 20 persen.

Mungkin, Ganjar sendiri juga harus dihadirkan, jika ingin mendapatkan kue di Sumbar. Ada sejumlah iven kabarnya yang disebut bisa mendatangkan Ganjar, baik iven pemerintah daerah, acara adat, acara kerajaan dan lainnya. Jika telah datang dan tidak juga ada perubahan, Ganjar perlu belajar ke Jokowi. Dua Pilpres dicuekin, tapi tetap tegar dan terus membantu Sumbar.

Jokowi, sebenarnay sudah amat “masak” dengan ajaran Soekarno. Ganjar pun sebenarnya harus berbuat demikian dan mengingat petuah Soekarno, “Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada Tanah Air dan bangsa.” Kita tunggu saja, bagaimana cara Ganjar keluar dari 5 persen elektabilitasnya di Sumbar. (Wartawan Utama)